Kecantikan adalah dasarnya, tetapi juga keturunan bangsawan dan bakat jenius.
Lahir sebagai saingan kakakku yang memiliki segalanya, wajar bagiku untuk mati di tangannya. Aku pernah melarikan diri sekali, dan setengah dari kerajaan itu menjadi abu, jadi aku menyerah dan mati. Saat pisau dinginnya menyentuh leherku, aku kembali saat berusia 8 tahun.
“Apa! Apa aku harus mati lagi?”
Aku mengepalkan tinju kecilku dan bersumpah bahwa aku tidak akan dimanfaatkan dalam hidup ini, tapi…
“Harper, adikku, bahkan jika mimpiku hancur, aku ingin melindungimu.”
… Hah?
“Jika aku melihat seseorang mencoba untuk menyakitimu lagi di dalam rumah Luperne. Ada begitu banyak orang gila di dunia ini. ”
Kakakku sudah berubah. Dia telah banyak berubah.
“Killian, kamu ingin jadi apa saat besar nanti? Seorang pedagang kaya??”
“Tidak.”
“Seorang Duke?”
Aku menggelengkan kepalaku lagi.
“Lalu kaisar?”
“…Apa?”
“Itu benar. Kau ingin aku menjadi kaisar.”
Apakah ekspresiku yang mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya dalam sepersekian detik itu, atau anak ini lebih sensitif dari yang aku kira?
“Kalau begitu, aku akan menjadi kaisar, Harper. Aku tidak menginginkan yang lain.”
Dia menggenggam tanganku erat-erat seolah-olah dia tidak memiliki kekhawatiran lagi.
Komentar